Kendal - Curug citro arum, namanya belum tersohor dan jarang orang yang mengetahui keberadaanya. Air terjun yang satu ini bukanlah satu-satunya di desa Pakis, diatasnya masih ada satu air terjun lagi yaitu curug tundo tigo. Keduanya masih satu sumber, yakni dari lereng gunung Ungaran.
Berbicara mengenai curug yang ada di Kendal pasti banyak yang akan langsung tertuju ke curug sewu Sukorejo. Tidak salah memang karena obyek wisata tersebut sudah ternama dari dulu. Padahal kalau kita telusuri lebih dalam lagi di Kendal masih banyak air terjun yang mempesona. Beberapa sudah menjadi tempat wisata dan beberapa masih tersembunyi. Salah satunya adalah curug citro arum ini. Nah seperti apakah keindahan yang dimilikinya?
Lokasinya tak jauh dari kota Boja, untuk menuju kesini kita bisa menggunakan rute Limbangan - Sumowono. Karena luas jalan yang kurang bersahabat saat melewati area perkampungan lebih baik saat kesini kita menggunakan sepeda motor saja, mobil bisa. Tapi untuk tempat parkir akan menjadi masalah tersendiri bagi pengunjung. Papan penunjuk arah juga ada di pinggir jalan ( sebelah kiri ) kalau anda dari Boja. Tepatnya setelah melewati lapangan yang cukup besar kurangi laju kendaraan anda dan mulai perhatikan setiap papan penunjuk arah.
Dari jalan raya kita harus memasuki area perkampungan terlebih dahulu, kurang lebih 2 Km dengan medan yang menanjak. Nanti di pertigaan kita akan melihat papan penunjuk arah ke curug citro arum. Ikuti saja papan tersebut maka akan sampailah kita di lokasi parkir.
Sampai disana saya bertemu dengan petugas parkir yakni mas Nanang dan Mas Rowi.
"Masih jauh nggak mas curugnya?" tanya saya.
"Dekat mas, paling 10 menit," jawab mas Rowi.
Tak ingin membuang waktu lebih lama setelah memarkirkan kendaraan saya langsung melangkahkan kaki menuju ke arah curug citro arum. Satu-satunya jalan yang harus kita lalui adalah jalan tanah liat yang didominasi tumbuhan besar dan tanaman khas pegunungan.
Sesekali kita akan menyeberangi sungai kecil. Airnya sangat jernih, dingin, dan segar. Suara gemerciknya begitu tenang, syahdu banget pokoknya. Tapi tetap hati-hati dalam memijakan kaki ya kawan, soalnya bebatuan sungai yang basah terkadang menjadi licin apabila diinjak.
Sampai ditengah-tengah perjalanan saya berpapasan dengan pengunjung lain. Saya pun menanyakan lokasi air terjunya apakah masih jauh atau dekat. Lumayan jawabnya. Tanpa basa basi saya langsung mempercepat langkah kaki karena tidak sabar ingin cepat sampai.
Akhirnya dari kejauhan saya melihat air terjun yang tingginya.. Sebenarnya dari kejauhan kita sudah bisa melihat curug citro arum ini sob, tapi kalau masih penasaran bisa lebih mendekat sampai ke bawahnya persis. Nah jangan terburu-buru kesana ya kawan karena sebelum sampai kita akan melihat satu air terjun lagi di sebelah kanan jalan. Air terjun ini juga nggak kalah tinggi dengan curug citro arum. Kurang paham juga sih yang satu ini curug apa namanya. Airnya jatuh dari sela-sela tebing yang banyak ditumbuhi rerumputan dan tanaman gunung, sehingga terkesan begitu natural.
Tips tambahan : Disini belum ada fasilitas apapun murni alam. Kalau mau bawa makanan silahkan beli diluar, tapi ingat sampahnya jangan dibuang di area ini ya. Terus kalau mau cari mushola ada di area perkampungan.
Kalau sudah puas mari kita melanjutkan perjalanan menuju ke curug citro arumnya. Masya Allah.. tingginya.. Air yang jatuh begitu jernih, ditambah sekeliling aliran air ditanami tanaman yang merambat membuat rasa lelah akibat menempuh perjalanan kesini seolah hilang begitu saja. Dibawahnya terdapat banyak sekali bebatuan ada yang kecil dan besar, campurlah.
Untuk masalah ketinggiannya berapa sampai sekarang belum ada informasi yang pasti.
"Kemarin ada orang kesini, nggak tau darimana, dia kesini bawa tali mau ngukur ketinggianya tapi nggak sampai meteranya ( tambang : untuk mengukur ketinggian ) orangnya belum kesini lagi." ujar mas Rowi.
"Kok masih sepi, mas?" tanya saya.
"Iya, biasanya habis Dhuhur mas," jawab mas Rowi.
Objek wisata curug citro arum masih dikelola warga sekitar harga tiketnya juga sangat terjangkau yakni cukup membayar Rp.5.000 saja per sepeda motor. Tempat parkirnya juga sudah dibuatkan atap sehingga lebih nyaman.
Nah bagi kamu yang mau berwisata kesini jangan lupa diatas masih ada satu air terjun lagi, walaupun nggak setinggi curug citro arum yang jelas sayang banget kalau dilewatkan. Karena apa? masih satu lokasi dan satu aliran. Dari sini paling 5 sampai 10 menit sampai. Lokasinya berada di desa atasnya lagi.
Berbicara mengenai curug yang ada di Kendal pasti banyak yang akan langsung tertuju ke curug sewu Sukorejo. Tidak salah memang karena obyek wisata tersebut sudah ternama dari dulu. Padahal kalau kita telusuri lebih dalam lagi di Kendal masih banyak air terjun yang mempesona. Beberapa sudah menjadi tempat wisata dan beberapa masih tersembunyi. Salah satunya adalah curug citro arum ini. Nah seperti apakah keindahan yang dimilikinya?
Lokasinya tak jauh dari kota Boja, untuk menuju kesini kita bisa menggunakan rute Limbangan - Sumowono. Karena luas jalan yang kurang bersahabat saat melewati area perkampungan lebih baik saat kesini kita menggunakan sepeda motor saja, mobil bisa. Tapi untuk tempat parkir akan menjadi masalah tersendiri bagi pengunjung. Papan penunjuk arah juga ada di pinggir jalan ( sebelah kiri ) kalau anda dari Boja. Tepatnya setelah melewati lapangan yang cukup besar kurangi laju kendaraan anda dan mulai perhatikan setiap papan penunjuk arah.
Dari jalan raya kita harus memasuki area perkampungan terlebih dahulu, kurang lebih 2 Km dengan medan yang menanjak. Nanti di pertigaan kita akan melihat papan penunjuk arah ke curug citro arum. Ikuti saja papan tersebut maka akan sampailah kita di lokasi parkir.
Sampai disana saya bertemu dengan petugas parkir yakni mas Nanang dan Mas Rowi.
"Masih jauh nggak mas curugnya?" tanya saya.
"Dekat mas, paling 10 menit," jawab mas Rowi.
Tak ingin membuang waktu lebih lama setelah memarkirkan kendaraan saya langsung melangkahkan kaki menuju ke arah curug citro arum. Satu-satunya jalan yang harus kita lalui adalah jalan tanah liat yang didominasi tumbuhan besar dan tanaman khas pegunungan.
Sesekali kita akan menyeberangi sungai kecil. Airnya sangat jernih, dingin, dan segar. Suara gemerciknya begitu tenang, syahdu banget pokoknya. Tapi tetap hati-hati dalam memijakan kaki ya kawan, soalnya bebatuan sungai yang basah terkadang menjadi licin apabila diinjak.
Sampai ditengah-tengah perjalanan saya berpapasan dengan pengunjung lain. Saya pun menanyakan lokasi air terjunya apakah masih jauh atau dekat. Lumayan jawabnya. Tanpa basa basi saya langsung mempercepat langkah kaki karena tidak sabar ingin cepat sampai.
Akhirnya dari kejauhan saya melihat air terjun yang tingginya.. Sebenarnya dari kejauhan kita sudah bisa melihat curug citro arum ini sob, tapi kalau masih penasaran bisa lebih mendekat sampai ke bawahnya persis. Nah jangan terburu-buru kesana ya kawan karena sebelum sampai kita akan melihat satu air terjun lagi di sebelah kanan jalan. Air terjun ini juga nggak kalah tinggi dengan curug citro arum. Kurang paham juga sih yang satu ini curug apa namanya. Airnya jatuh dari sela-sela tebing yang banyak ditumbuhi rerumputan dan tanaman gunung, sehingga terkesan begitu natural.
Tips tambahan : Disini belum ada fasilitas apapun murni alam. Kalau mau bawa makanan silahkan beli diluar, tapi ingat sampahnya jangan dibuang di area ini ya. Terus kalau mau cari mushola ada di area perkampungan.
Kalau sudah puas mari kita melanjutkan perjalanan menuju ke curug citro arumnya. Masya Allah.. tingginya.. Air yang jatuh begitu jernih, ditambah sekeliling aliran air ditanami tanaman yang merambat membuat rasa lelah akibat menempuh perjalanan kesini seolah hilang begitu saja. Dibawahnya terdapat banyak sekali bebatuan ada yang kecil dan besar, campurlah.
Untuk masalah ketinggiannya berapa sampai sekarang belum ada informasi yang pasti.
"Kemarin ada orang kesini, nggak tau darimana, dia kesini bawa tali mau ngukur ketinggianya tapi nggak sampai meteranya ( tambang : untuk mengukur ketinggian ) orangnya belum kesini lagi." ujar mas Rowi.
"Kok masih sepi, mas?" tanya saya.
"Iya, biasanya habis Dhuhur mas," jawab mas Rowi.
Objek wisata curug citro arum masih dikelola warga sekitar harga tiketnya juga sangat terjangkau yakni cukup membayar Rp.5.000 saja per sepeda motor. Tempat parkirnya juga sudah dibuatkan atap sehingga lebih nyaman.
Nah bagi kamu yang mau berwisata kesini jangan lupa diatas masih ada satu air terjun lagi, walaupun nggak setinggi curug citro arum yang jelas sayang banget kalau dilewatkan. Karena apa? masih satu lokasi dan satu aliran. Dari sini paling 5 sampai 10 menit sampai. Lokasinya berada di desa atasnya lagi.
Posting Komentar