Magelang - Borobudur merupakan wisata andalan dan terkemuka di kabupaten Magelang, namanya tersohor hingga ke mancanegara. Maklum saja karena candi Borobudur sudah masuk kedalam situs warisan dunia. Candi ini tersusun sangat rapih dengan gaya piramida berundak dan dibuat dari batuan andesit.
Lagi, masih melanjutkan cerita yang kemarin dari pantai Parangtritis. Keesokan harinya saya dan teman-teman juga masih pada bingung mau mampir kemana lagi, ada 2 opsi kemarin. Yakni candi Prambanan dan Borobudur. Setelah berdiskusi beberapa saat akhirnya kami memilih candi Borobudur. Alasanya? karena satu arah dengan arah pulang. Kalau ke Prambanan musti kita muter-muter lagi tuh, daripada kelamaan mending kami cari yang simpel aja.
Sekitar jam 8 pagi kami berangkat dari Sleman menuju ke candi Borobudur. Kalau saya cek di GPS jarak antara rumah saudara temen saya dengan Borobudur cukup dekat, hanya sekitar 40 menit perjalanan ( tanpa macet ). Nah berubung ini kan mau pulang juga sebelum ke lokasi kami mampir dulu ke pusat oleh-oleh buat orang rumah, buruan utama kami adalah bakpia pathuk. Hahaha.. iya kue yang satu ini memang sangat legendaris dan fenomenal banget ya, pasti dah kalau ada yang ke Jogja titipnya bakpia pathuk.
Udah beres semua, lanjut lagi menuju ke tempat tujuan. Tak berapa lama kemudian Alhamdulillah kami sampai tujuan dengan selamat. Sebelum masuk kami nggak mau membuat kesalahan yang kesekian kalinya. Yaitu nyari jajan. Untung aja di dekat gerbang borobudur ada mini market.
Saat mau beli tiket masuk kami dihadang banyak para pedagang, mulai dari minuman, aksesoris, topi, oleh-oleh, dan lain sebagainya. Yah jadi serasa dirubung banyak fans kalau gitu. Hahahaha.. #Plaakk.. Kemarin hari biasa, harga tiketnya Rp.30.000/ orang. Harga yang pantas untuk wisata yang begitu populer di mata dunia. Pintu masuknya juga udah modern. Dengan memakai barcode tiket masuknya.
Awalnya kami kira kalau hari biasa gini bakalan agak sepi, ehh ternyata kami salah. Masih aja rame. Bule-bule pun juga banyak yang berkunjung kemari. Tapi nggak apalah ini tandanya emang Indonesia itu udah top di luar sana, iya nggak sob?
Kita perlu berjalan lagi supaya bisa sampai ke candi Borobudurnya, melewati taman-taman yang indah dan tertata rapi. Sejuk juga pastinya. Nah ada sedikit informasi ya sob, kalau mau kesini pastikan kamu pakai celana panjang, ya minimal dibawah dengkul. Misalkan lupa gimana? nanti sebelum masuk ada pos petugas yang menawarkan sarung bagi siapa saja pengunjung yang memakai celana pendek. Tenang aja, gratis. Bahkan bule-bule pun juga kelihatan seneng tuh memakainya.
Sebelum kesini tadi juga ada temen saya yang bilang lewat hp kalau kesini jangan siang-siang panas soalnya. Tapi apa boleh buat udah terlanjur sampai. Hahaha.. Yah jangan lupa pakai topi sob, kalau nggak pengen kepanasan.
Biasanya setelah sampai para pengunjung langsung buru-buru menuju ke puncak candi. Ya nggak heran sih, soalnya dari atas pemandanganya awesome banget. Nah kalau keatas kita musti sedikit berjuang lagi nih sob. Kita harus melewati barisan anak tangga yang nggak sedikit. Awas jangan berhenti di tengah jalan ya, nanti yang dibelakang pada ngomel. Setelah sampai diatas apakah perjuangan kita bisa dibilang selesai? Hahaha.. nggak juga, soalnya diatas kita musti muter-muter cari tempat yang enak buat nyantai ( melepas lelah ). Kalau terpaksa ramai semua ya apa daya.
Lagi, masih melanjutkan cerita yang kemarin dari pantai Parangtritis. Keesokan harinya saya dan teman-teman juga masih pada bingung mau mampir kemana lagi, ada 2 opsi kemarin. Yakni candi Prambanan dan Borobudur. Setelah berdiskusi beberapa saat akhirnya kami memilih candi Borobudur. Alasanya? karena satu arah dengan arah pulang. Kalau ke Prambanan musti kita muter-muter lagi tuh, daripada kelamaan mending kami cari yang simpel aja.
Sekitar jam 8 pagi kami berangkat dari Sleman menuju ke candi Borobudur. Kalau saya cek di GPS jarak antara rumah saudara temen saya dengan Borobudur cukup dekat, hanya sekitar 40 menit perjalanan ( tanpa macet ). Nah berubung ini kan mau pulang juga sebelum ke lokasi kami mampir dulu ke pusat oleh-oleh buat orang rumah, buruan utama kami adalah bakpia pathuk. Hahaha.. iya kue yang satu ini memang sangat legendaris dan fenomenal banget ya, pasti dah kalau ada yang ke Jogja titipnya bakpia pathuk.
Udah beres semua, lanjut lagi menuju ke tempat tujuan. Tak berapa lama kemudian Alhamdulillah kami sampai tujuan dengan selamat. Sebelum masuk kami nggak mau membuat kesalahan yang kesekian kalinya. Yaitu nyari jajan. Untung aja di dekat gerbang borobudur ada mini market.
Saat mau beli tiket masuk kami dihadang banyak para pedagang, mulai dari minuman, aksesoris, topi, oleh-oleh, dan lain sebagainya. Yah jadi serasa dirubung banyak fans kalau gitu. Hahahaha.. #Plaakk.. Kemarin hari biasa, harga tiketnya Rp.30.000/ orang. Harga yang pantas untuk wisata yang begitu populer di mata dunia. Pintu masuknya juga udah modern. Dengan memakai barcode tiket masuknya.
Awalnya kami kira kalau hari biasa gini bakalan agak sepi, ehh ternyata kami salah. Masih aja rame. Bule-bule pun juga banyak yang berkunjung kemari. Tapi nggak apalah ini tandanya emang Indonesia itu udah top di luar sana, iya nggak sob?
Kita perlu berjalan lagi supaya bisa sampai ke candi Borobudurnya, melewati taman-taman yang indah dan tertata rapi. Sejuk juga pastinya. Nah ada sedikit informasi ya sob, kalau mau kesini pastikan kamu pakai celana panjang, ya minimal dibawah dengkul. Misalkan lupa gimana? nanti sebelum masuk ada pos petugas yang menawarkan sarung bagi siapa saja pengunjung yang memakai celana pendek. Tenang aja, gratis. Bahkan bule-bule pun juga kelihatan seneng tuh memakainya.
Sebelum kesini tadi juga ada temen saya yang bilang lewat hp kalau kesini jangan siang-siang panas soalnya. Tapi apa boleh buat udah terlanjur sampai. Hahaha.. Yah jangan lupa pakai topi sob, kalau nggak pengen kepanasan.
Biasanya setelah sampai para pengunjung langsung buru-buru menuju ke puncak candi. Ya nggak heran sih, soalnya dari atas pemandanganya awesome banget. Nah kalau keatas kita musti sedikit berjuang lagi nih sob. Kita harus melewati barisan anak tangga yang nggak sedikit. Awas jangan berhenti di tengah jalan ya, nanti yang dibelakang pada ngomel. Setelah sampai diatas apakah perjuangan kita bisa dibilang selesai? Hahaha.. nggak juga, soalnya diatas kita musti muter-muter cari tempat yang enak buat nyantai ( melepas lelah ). Kalau terpaksa ramai semua ya apa daya.
Posting Komentar