Nglimut merupakan objek wisata yang fenomenal di daerah Kendal, dan tergolong wisata lama yang sampai sekarang masih eksis dan diincar para pelancong. Keberadaanya di bawah lereng gunung Ungaran membuat suasana semakin sejuk dan segar, cocok sekali bagi kamu yang mau merefreshkan pikiran karena penat atau suntuk yang menyerang.
Objek wisata ini berada di sebelah Selatan kota Kendal, kita perlu menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari kota. Nah mudahnya kita lewat rute Kaliwungu saja ya sob, dari situ ambil arah ke Boja, kemudian bisa pakai rute Limbangan.
Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu dengan menggunakan sepeda motor akhirnya sampailah saya ke lokasi wisata. Berbeda dengan kunjungan saya sebelumnya, pas kemarin saya menyempatkan diri untuk singgah ke pemandian air panas dan kolam renangnya terlebih dahulu, namun tidak untuk sekarang. Saya langsung menuju ke lokasi air terjun. Tentunya dengan membayar restribusi parkir Rp.2.000/ unit dan biaya masuk sebesar Rp.8.000/ orang dulu ya sob.
Karena sudah pernah kesini saya nggak kaget dengan medan yang sangat menguras energi. Maka dari itu jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman terlebih dahulu ya sob, tapi kalau lupa kamu bisa jajan di warung-warung sekitar lokasi yang sudah ada. Kita butuh waktu kurang lebih 1 jam buat bisa sampai ke air terjun utama. Gimana, udah siap? lanjut, berangkat..
Setelah menuruni beberapa anak tangga kita akan melihat air terjun mini yang mengalir dengan tenang. Sampai disini suasananya sangat syahdu sekali. Gemercik air yang mengalir, lebatnya pepohonan, dan rindangnya rerumputan membuat suasana hati menjadi tenang. Tapi ini hanya permulaan saja ya sobat, karena masih banyak tantangan yang musti kita lewati. Oke, kita lanjutkan lagi perjalananya.
Medan berupa jalan bebatuan yang tersusun dan menanjak menjadi satu-satunya jalan yang harus kita lewati, jangan lupa untuk selalu memperhatikan langkah kaki kita, karena terkadang bebatuan ini ada yang berlumut sehingga cukup licin bila terinjak dengan sandal atau sepatu. Beberapa meter kemudian kita akan menjumpai pemandian air panas versi lain. Memang disini lebih sepi ketimbang yang dibawah, maklum saja karena dibawah dekat dengan lokasi parkir makanya banyak para pengunjung enggan jauh-jauh melangkahkan kaki kemari. Nah kalau kamu mau melepas lelah atau mau berendam di air panas dulu silahkan saja sob. Kemarin sih saya langsung aja, karena saya pikir kalau sedikit-sedikit istirahat kapan nyampainya.
Dari sini medanya akan berubah derastis, yang semula bebatuan kini berubah menjadi tanah biasa. Dan kita akan memasuki kawasan hutan belantara. Sahut sahutan burung-burung dan satwa gunung akan menemani perjalanan kita menuju ke air terjun utama. Semakin masuk ke hutan suasananya pun akan semakin sejuk, apalagi kalau kesininya pas pagi hari menjelang siang. Tak beberapa lama kemudian kita akan menjumpai air terjun lagi, kali ini beda sama yang tadi dibawah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter dan punya 2 aliran, jadi kayak kembar gitu ya sob. Tapi jangan salah, ini bukan air terjun utama ya. Oke kita lanjutkan perjalanan lagi, ehh tapi kalau kamu lelah istirahat disini juga oke kok.
Makin masuk kedalam makin menegangkan pula medanya, makin naiknaik ke puncak gunung. Di sepanjang jalan ini pula nanti kita bakalan lihat banyak tanaman kopi, maklum saja tanaman seperti kopi ini habitatnya di dataran tinggi dan berhawa sejuk. Ditengah-tengah jalan kita nanti akan melihat sebuah bangunan seperti candi yang sudah runtuh, hampir diseluruh bagianya termakan lumut. Kurang tau juga sejarahnya karena minimnya informasi.
Belum sampai ya sobat? kita masih perlu melanjutkan perjalanan lagi. Tenang saja udah makin dekat kok. Pas waktu pertama kali saya kesini juga agak putus asa juga sih, ya karena itu.. lama banget nggak nyampai-nyampai. Hehehe..
Nah kalau kita udah mendengar gemercik air yang cukup deras itu tandanya kita udah mau sampai. Nyantai aja ya sob, nggak usah terburu-buru. Wala... akhirnya kita sampai juga di air terjun yang dari tadi kita cari. Ini dia air terjun Gonoharjo. Sekilas memang sama dengan air terjun di daerah lain, namun rasanya pasti sangat berbeda. Karena apa? kita butuh perjuangan yang extra buat nyampai kesini. Nggak jarang pula para pengunjung yang langsung menceburkan diri di bawah jatuhnya air demi melampiaskan lelah setelah menempuh perjalanan yang nggak sebentar.
Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter, airnya sangat dingin dan segar. Maklum saja karena didatangkan langsung dari gunung Ungaran. Sampai sini saya cuma melihat air terjun sambil nyantai-nyantai. Mau main air juga nggak bawa pakaian ganti, jadi ya sudahlah.. Ohh iya sekedar informasi saja ya sob, disini nggak ada tempat gantinya, jadi kalau kamu mainan air terus basah ya mau nggak mau pulangnya musti bawa pakaian basah sampai di pemandian air hangat tadi yang kita lewati.
Dan itulah tadi secuil kisah perjalanan saya kembali mengunjungi objek wisata air terjun Gonoharjo, meskipun banyak bangunan yang terbengkalai namun lokasi wisata ini selalu ada saja yang mengunjunginya. Apalagi pas hari libur.
Objek wisata ini berada di sebelah Selatan kota Kendal, kita perlu menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam dari kota. Nah mudahnya kita lewat rute Kaliwungu saja ya sob, dari situ ambil arah ke Boja, kemudian bisa pakai rute Limbangan.
Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu dengan menggunakan sepeda motor akhirnya sampailah saya ke lokasi wisata. Berbeda dengan kunjungan saya sebelumnya, pas kemarin saya menyempatkan diri untuk singgah ke pemandian air panas dan kolam renangnya terlebih dahulu, namun tidak untuk sekarang. Saya langsung menuju ke lokasi air terjun. Tentunya dengan membayar restribusi parkir Rp.2.000/ unit dan biaya masuk sebesar Rp.8.000/ orang dulu ya sob.
Karena sudah pernah kesini saya nggak kaget dengan medan yang sangat menguras energi. Maka dari itu jangan lupa bawa bekal makanan dan minuman terlebih dahulu ya sob, tapi kalau lupa kamu bisa jajan di warung-warung sekitar lokasi yang sudah ada. Kita butuh waktu kurang lebih 1 jam buat bisa sampai ke air terjun utama. Gimana, udah siap? lanjut, berangkat..
Setelah menuruni beberapa anak tangga kita akan melihat air terjun mini yang mengalir dengan tenang. Sampai disini suasananya sangat syahdu sekali. Gemercik air yang mengalir, lebatnya pepohonan, dan rindangnya rerumputan membuat suasana hati menjadi tenang. Tapi ini hanya permulaan saja ya sobat, karena masih banyak tantangan yang musti kita lewati. Oke, kita lanjutkan lagi perjalananya.
Medan berupa jalan bebatuan yang tersusun dan menanjak menjadi satu-satunya jalan yang harus kita lewati, jangan lupa untuk selalu memperhatikan langkah kaki kita, karena terkadang bebatuan ini ada yang berlumut sehingga cukup licin bila terinjak dengan sandal atau sepatu. Beberapa meter kemudian kita akan menjumpai pemandian air panas versi lain. Memang disini lebih sepi ketimbang yang dibawah, maklum saja karena dibawah dekat dengan lokasi parkir makanya banyak para pengunjung enggan jauh-jauh melangkahkan kaki kemari. Nah kalau kamu mau melepas lelah atau mau berendam di air panas dulu silahkan saja sob. Kemarin sih saya langsung aja, karena saya pikir kalau sedikit-sedikit istirahat kapan nyampainya.
Dari sini medanya akan berubah derastis, yang semula bebatuan kini berubah menjadi tanah biasa. Dan kita akan memasuki kawasan hutan belantara. Sahut sahutan burung-burung dan satwa gunung akan menemani perjalanan kita menuju ke air terjun utama. Semakin masuk ke hutan suasananya pun akan semakin sejuk, apalagi kalau kesininya pas pagi hari menjelang siang. Tak beberapa lama kemudian kita akan menjumpai air terjun lagi, kali ini beda sama yang tadi dibawah. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter dan punya 2 aliran, jadi kayak kembar gitu ya sob. Tapi jangan salah, ini bukan air terjun utama ya. Oke kita lanjutkan perjalanan lagi, ehh tapi kalau kamu lelah istirahat disini juga oke kok.
Makin masuk kedalam makin menegangkan pula medanya, makin naiknaik ke puncak gunung. Di sepanjang jalan ini pula nanti kita bakalan lihat banyak tanaman kopi, maklum saja tanaman seperti kopi ini habitatnya di dataran tinggi dan berhawa sejuk. Ditengah-tengah jalan kita nanti akan melihat sebuah bangunan seperti candi yang sudah runtuh, hampir diseluruh bagianya termakan lumut. Kurang tau juga sejarahnya karena minimnya informasi.
Belum sampai ya sobat? kita masih perlu melanjutkan perjalanan lagi. Tenang saja udah makin dekat kok. Pas waktu pertama kali saya kesini juga agak putus asa juga sih, ya karena itu.. lama banget nggak nyampai-nyampai. Hehehe..
Nah kalau kita udah mendengar gemercik air yang cukup deras itu tandanya kita udah mau sampai. Nyantai aja ya sob, nggak usah terburu-buru. Wala... akhirnya kita sampai juga di air terjun yang dari tadi kita cari. Ini dia air terjun Gonoharjo. Sekilas memang sama dengan air terjun di daerah lain, namun rasanya pasti sangat berbeda. Karena apa? kita butuh perjuangan yang extra buat nyampai kesini. Nggak jarang pula para pengunjung yang langsung menceburkan diri di bawah jatuhnya air demi melampiaskan lelah setelah menempuh perjalanan yang nggak sebentar.
Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter, airnya sangat dingin dan segar. Maklum saja karena didatangkan langsung dari gunung Ungaran. Sampai sini saya cuma melihat air terjun sambil nyantai-nyantai. Mau main air juga nggak bawa pakaian ganti, jadi ya sudahlah.. Ohh iya sekedar informasi saja ya sob, disini nggak ada tempat gantinya, jadi kalau kamu mainan air terus basah ya mau nggak mau pulangnya musti bawa pakaian basah sampai di pemandian air hangat tadi yang kita lewati.
Dan itulah tadi secuil kisah perjalanan saya kembali mengunjungi objek wisata air terjun Gonoharjo, meskipun banyak bangunan yang terbengkalai namun lokasi wisata ini selalu ada saja yang mengunjunginya. Apalagi pas hari libur.
Posting Komentar