Dieng merupakan desa wisata yang menjadi incaran para pelancong. Bagaimana tidak, karena disini terdapat banyak tempat wisata. Mulai dari telaga warna & pengilon, kompleks candi, tracking ke gunung Prahu atau Sikunir, dan masih banyak yang lainya.
Mungkin bagi anda yang sering ke Dieng sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Sikunir. Ya, bukit sikunir memang menjadi primadona para pengunjung dan menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan kalau berkunjung kemari. Hanya saja pengunjung harus datang kesini pagi-pagi karena yang menjadi daya tarik sikunir adalah pemandangan sunrisenya yang indah. Maka dari itu sikunir kerap disebut dengan golden sunrise.
Ternyata di desa Sembungan masih menyimpan tempat yang bagus selain sikunir golden sunrise. Yaitu sebuah hamparan telaga, yang disebut dengan telaga cebong. Telaga yang berukuran sekitar 12 Ha ini berada di kaki bukit Sikunir.
Di bibir telaga cebong ini juga menjadi tempat parkir bagi para pengunjung yang hendak mendaki bukit sikunir / gunung pakuwojo. Tak jarang para pengunjung yang datang kemari mendirikan tenda di bibir danau untuk sekedar bermalam atau untuk persiapan tracking ke sikunir untuk melihat pemandangan matahari terbit.
Telaga ini berair tawar dan dihuni oleh ikan lele, bandeng, wader, dan jenis ikan tawar lainya. Bahkan menurut informasi pengunjung boleh memancing di telaga cebong ini. Selain itu, disini juga terdapat burung Meliwis. Namun sekarang burung ini populasinya semakin sedikit. Biasanya mereka kerap terlihat berlalu lalang di tanaman pinggir danau.
Dibukit-bukit sekitar telaga cebong digunakan petani setempat untuk bercocok tanaman. Selain menanam sayuran tak jarang para petani menanam tanaman carica ( pepaya gunung ) dan terung belanda. Kedua buah ini adalah buah khas Dieng yang biasa dibawa pulang untuk oleh-oleh bagi para pengunjung.
Jika pengunjung hendak naik ke sikunir, maka pemandangan telaga cebong dari atas akan terlihat lebih indah karena dipadukan dengan perbukitan hijau disekitar danau.
Mungkin bagi anda yang sering ke Dieng sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Sikunir. Ya, bukit sikunir memang menjadi primadona para pengunjung dan menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan kalau berkunjung kemari. Hanya saja pengunjung harus datang kesini pagi-pagi karena yang menjadi daya tarik sikunir adalah pemandangan sunrisenya yang indah. Maka dari itu sikunir kerap disebut dengan golden sunrise.
Ternyata di desa Sembungan masih menyimpan tempat yang bagus selain sikunir golden sunrise. Yaitu sebuah hamparan telaga, yang disebut dengan telaga cebong. Telaga yang berukuran sekitar 12 Ha ini berada di kaki bukit Sikunir.
Di bibir telaga cebong ini juga menjadi tempat parkir bagi para pengunjung yang hendak mendaki bukit sikunir / gunung pakuwojo. Tak jarang para pengunjung yang datang kemari mendirikan tenda di bibir danau untuk sekedar bermalam atau untuk persiapan tracking ke sikunir untuk melihat pemandangan matahari terbit.
Telaga ini berair tawar dan dihuni oleh ikan lele, bandeng, wader, dan jenis ikan tawar lainya. Bahkan menurut informasi pengunjung boleh memancing di telaga cebong ini. Selain itu, disini juga terdapat burung Meliwis. Namun sekarang burung ini populasinya semakin sedikit. Biasanya mereka kerap terlihat berlalu lalang di tanaman pinggir danau.
Dibukit-bukit sekitar telaga cebong digunakan petani setempat untuk bercocok tanaman. Selain menanam sayuran tak jarang para petani menanam tanaman carica ( pepaya gunung ) dan terung belanda. Kedua buah ini adalah buah khas Dieng yang biasa dibawa pulang untuk oleh-oleh bagi para pengunjung.
Jika pengunjung hendak naik ke sikunir, maka pemandangan telaga cebong dari atas akan terlihat lebih indah karena dipadukan dengan perbukitan hijau disekitar danau.
Posting Komentar