Pagi ini suasana agak mendung menyelimuti daerahku. Ada satu acara yang sudah ku nanti-nanti dari kemarin. Yaitu mengunjungi pekan batik nusantara yang ada di Pekalongan. Sebelum berangkat ku lihat sepeda motor yang kusam dan kotor, mumpung masih pagi saya memutuskan untuk mencuci sepeda motor terlebih dahulu. Biar lebih nyaman saat dikendarai.
Saat sedang asyik menggosok-gosok lekukan demi lekukan sepeda motor tetesan air gerimis mulai berjatuhan. Disusul dengan awan yang mulai menghitam. Melihat cuaca yang kelihatanya akan turun hujan, saya kembali berfikir-fikir. Jadi apa enggak ya, jadi apa enggak ya.. Setelah selesai mencuci nampak gerimis pun semakin deras. Kayaknya emang nggak bisa berangkat pagi ini, mungkin agak siangan dikit nanti. Okelah, perjalanan pagi ini harus saya tunda terlebih dahulu menunggu hujan agak mereda. Kalau misalkan sampai jam 11 belum juga reda saya berniat membatalkan perjalanan ini.
Ngisi perut dulu ajalah, terus absen ke toilet juga. Biar nanti nggak kelabakan disana. Hehehe.. Belum reda juga rupanya. Saya pun masuk kedalam kamar, berbaring sambil internetan. Lambat laun mata semakin berat. Dan akhirnya tidur juga..
Brrrrmmmm.. kudengar suara sepeda motor tetangga depan rumah di nyalakan. Sontak saya pun terbangun dan kaget. Ku lihat jam yang ada di hp ( maklum di kamar jamnya mati ) menunjukan pukul 09.30. Kemudian saya melihat keluar. Alhamdulillah.. hujanya sudah reda meskipun masih berawan. Tak ingin menyia-nyiakan waktu saya langsung bergegas dan langsung tancap gas.
Saat sampai di daerah Weleri ( Kendal ) ku melihat awan mendung hitam datang lagi dibagian utara. Akhirnya saya pun menambah laju kendaraan. Di Batang juga sempat beberapa kali bertemu dengan awan mendung, tapi tak apalah. Puncaknya saat sudah masuk di Pekalongan hujan grimis pun turun. Pakai jas hujan nggak ya enaknya, pikir saya dalam hati. Udah mau sampai sih, ya udah lanjut ajalah.
Alhamdulillah sampai juga di lokasi. Tepatnya di kawasan budaya Jetayu. Nuansa merah akan sangat terasa begitu memasuki kawasan jetayu. Setelah Dzhuhur barulah saya masuk kedalam festival batiknya.
Acara ini diadakan di gor Jetayu. Sebelum masuk ke pameran di depan gerbang terdapat banyak sekali para pedagang kuliner. Selain berada di depan pintu masuk di sekitar lapangan dan jalan menuju kesini juga banyak stand-stand wisata kuliner.
Pekan batik nusantara sendiri sudah dimulai dari tanggal 4 Oktober kemarin, dan berakhir pada tanggal 9 Oktober. Acara ini diadakan untuk memperingati hari batik dunia yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Dan sudah diselenggarakan ke-7 kalinya. Nah PBN sendiri diadakan tiap 2 tahun sekali ya sob.
Saat tadi kesini para pengunjung yang datang kesini didominasi oleh para pelajar sekolah. Mereka begitu antusias menyambut acara ini.
Awalnya sempat bingung juga nyari lokasi pameran batiknya dimana. Soalnya stand di dekat pintu tidak ada tanda-tanda batik dipajang. Melihat banyak anak-anak sekolah pada berjalan ke sebuah gedung saya memutuskan untuk ikutan aja. Secara mereka kan orang sini, mungkin lebih pahamlah.
Benar juga rupanya. Di gedung ini terdapat banyak sekali baju-baju batik dan berbagai motif seperti batik Jlamprang, Liong, Semen dan masih banyak yang lainya. Nggak cuma batik aja hlo yang ada disini. Banyak pula kerajinan tangan dan pernak-pernik khas Pekalongan. Para kaum ibu-ibu juga nggak mau ketinggalan, mereka sibuk memilah milah batik untuk dibeli.
Saat sedang berjalan-jalan saya melihat proses pembuatan batik. Jadi si pemilik stand ini mengajarkan kepada anak-anak cara membatik dengan tekhnik sederhana. Yang pasti gratis ya. Ketika saya melihat gambar yang sudah jadi, kebanyakan bermotif bunga. Saya sendiri sebenarnya penasaran dan ingin mencoba, tapi kok yang pada belajar anak-anak semua. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk mencoba.
Setelah puas melihat-lihat berbagai jenis batik yang ada didalam gor saya memutuskan untuk keluar dan menuju ke lapangan, siapa tau ada sesuatu yang bagus. Menurut informasi yang saya dapatkan hari ini ada acara arak-arakan batik.
"Pak, katanya ada karnaval batik ya hari ini?" tanya saya kepada bapak-bapak penjaga parkir.
"Iya mas, nanti jam satu. Disini finishnya, startnya di alun-alun kota mas." jawab bapaknya.
"Ohh.. ya udah, makasih ya pak." balas saya.
Wah bingung juga mau nonton apa enggak. Ini sudah mau jam satu. Kalau nonton seru juga sih, tapi nanti pas pulangnya pasti macet. Setelah beberapa lama berfikir saya memutuskan untuk tidak menonton karnaval saja dan langsung pulang. Karena
Saat sedang asyik menggosok-gosok lekukan demi lekukan sepeda motor tetesan air gerimis mulai berjatuhan. Disusul dengan awan yang mulai menghitam. Melihat cuaca yang kelihatanya akan turun hujan, saya kembali berfikir-fikir. Jadi apa enggak ya, jadi apa enggak ya.. Setelah selesai mencuci nampak gerimis pun semakin deras. Kayaknya emang nggak bisa berangkat pagi ini, mungkin agak siangan dikit nanti. Okelah, perjalanan pagi ini harus saya tunda terlebih dahulu menunggu hujan agak mereda. Kalau misalkan sampai jam 11 belum juga reda saya berniat membatalkan perjalanan ini.
Ngisi perut dulu ajalah, terus absen ke toilet juga. Biar nanti nggak kelabakan disana. Hehehe.. Belum reda juga rupanya. Saya pun masuk kedalam kamar, berbaring sambil internetan. Lambat laun mata semakin berat. Dan akhirnya tidur juga..
Brrrrmmmm.. kudengar suara sepeda motor tetangga depan rumah di nyalakan. Sontak saya pun terbangun dan kaget. Ku lihat jam yang ada di hp ( maklum di kamar jamnya mati ) menunjukan pukul 09.30. Kemudian saya melihat keluar. Alhamdulillah.. hujanya sudah reda meskipun masih berawan. Tak ingin menyia-nyiakan waktu saya langsung bergegas dan langsung tancap gas.
Saat sampai di daerah Weleri ( Kendal ) ku melihat awan mendung hitam datang lagi dibagian utara. Akhirnya saya pun menambah laju kendaraan. Di Batang juga sempat beberapa kali bertemu dengan awan mendung, tapi tak apalah. Puncaknya saat sudah masuk di Pekalongan hujan grimis pun turun. Pakai jas hujan nggak ya enaknya, pikir saya dalam hati. Udah mau sampai sih, ya udah lanjut ajalah.
Alhamdulillah sampai juga di lokasi. Tepatnya di kawasan budaya Jetayu. Nuansa merah akan sangat terasa begitu memasuki kawasan jetayu. Setelah Dzhuhur barulah saya masuk kedalam festival batiknya.
Acara ini diadakan di gor Jetayu. Sebelum masuk ke pameran di depan gerbang terdapat banyak sekali para pedagang kuliner. Selain berada di depan pintu masuk di sekitar lapangan dan jalan menuju kesini juga banyak stand-stand wisata kuliner.
Pekan batik nusantara sendiri sudah dimulai dari tanggal 4 Oktober kemarin, dan berakhir pada tanggal 9 Oktober. Acara ini diadakan untuk memperingati hari batik dunia yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Dan sudah diselenggarakan ke-7 kalinya. Nah PBN sendiri diadakan tiap 2 tahun sekali ya sob.
Saat tadi kesini para pengunjung yang datang kesini didominasi oleh para pelajar sekolah. Mereka begitu antusias menyambut acara ini.
Awalnya sempat bingung juga nyari lokasi pameran batiknya dimana. Soalnya stand di dekat pintu tidak ada tanda-tanda batik dipajang. Melihat banyak anak-anak sekolah pada berjalan ke sebuah gedung saya memutuskan untuk ikutan aja. Secara mereka kan orang sini, mungkin lebih pahamlah.
Benar juga rupanya. Di gedung ini terdapat banyak sekali baju-baju batik dan berbagai motif seperti batik Jlamprang, Liong, Semen dan masih banyak yang lainya. Nggak cuma batik aja hlo yang ada disini. Banyak pula kerajinan tangan dan pernak-pernik khas Pekalongan. Para kaum ibu-ibu juga nggak mau ketinggalan, mereka sibuk memilah milah batik untuk dibeli.
Saat sedang berjalan-jalan saya melihat proses pembuatan batik. Jadi si pemilik stand ini mengajarkan kepada anak-anak cara membatik dengan tekhnik sederhana. Yang pasti gratis ya. Ketika saya melihat gambar yang sudah jadi, kebanyakan bermotif bunga. Saya sendiri sebenarnya penasaran dan ingin mencoba, tapi kok yang pada belajar anak-anak semua. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk mencoba.
Setelah puas melihat-lihat berbagai jenis batik yang ada didalam gor saya memutuskan untuk keluar dan menuju ke lapangan, siapa tau ada sesuatu yang bagus. Menurut informasi yang saya dapatkan hari ini ada acara arak-arakan batik.
"Pak, katanya ada karnaval batik ya hari ini?" tanya saya kepada bapak-bapak penjaga parkir.
"Iya mas, nanti jam satu. Disini finishnya, startnya di alun-alun kota mas." jawab bapaknya.
"Ohh.. ya udah, makasih ya pak." balas saya.
Wah bingung juga mau nonton apa enggak. Ini sudah mau jam satu. Kalau nonton seru juga sih, tapi nanti pas pulangnya pasti macet. Setelah beberapa lama berfikir saya memutuskan untuk tidak menonton karnaval saja dan langsung pulang. Karena
Posting Komentar