Kala itu saya ingin berkunjung ke objek wisata yang berada di dusun Cuntel. Namanya adalah bukit harapan Cuntel atau istilah kerenya BHC. Berawal melihat beberapa post foto di jejaring media sosial membuat saya penasaran dan ingin segera mengunjunginya.
Cuntel merupakan nama sebuah desa yang berada di lereng gunung Merbabu, tepatnya berada di daerah Kopeng kabupaten Semarang. Untuk menuju kemari juga tidak terlalu susah. Tinggal ikuti saja papan penunjuk arah ke air terjun umbul songo, kemudian bablas saja terus ke atas maka kita akan sampai sendiri di daerah Cuntel.
Saya pribadi untuk masalah air terjun umbul songo memang sudah tidak terdengar asing lagi karena sudah pernah berkunjung kemari, maka dari itu dengan percaya diri saya tancap gas menuju keatas dengan melewati gapura Jalur Pendakian Merbabu Via Cuntel. Untuk masalah medan jalanya sudah cukup bagus, cuma tanjakanya dapat menguji adrenaline. Nah buat kamu yang mau kesini jangan lupa kendaraanmu harus dalam kondisi prima ya sob.
Ditengah-tengah jalan saya menjumpai ada sebuah pos, disitu saya lihat ada beberapa orang yang sedang bersantai ria menikmati pemandangan alam. Tanpa pikir panjang saya langsung berhenti dan beristirahat sejenak disini sambil melepas lelah.
Masya Allah.. Beruntung sekali pas saya kesini cuaca sedang cerah sehingga pemandangan alam berupa gunung Telomoyo dapat terlihat sangat jelas. Nampak dibawahnya terdapat padatnya rumah-rumah penduduk dan hijaunya pepohonan membuat mata menjadi segar.
Tidak cuma gunung Telomoyo saja yang terlihat jelas, namun disebelahnya juga tak kalah bagusnya. Yaitu gunung Andong. Kedua gunung ini berjejeran seperti gunung Merapi dan Merbabu.
Setelah lelah sedikit hilang saya kembali lagi memacu kendaraan menuju keatas. Yaitu menuju ke bukit harapan Cuntel. Tak lama berselang, kira-kira 100 meter saya melihat tempat yang banyak bangunan rumah pohon dan ada pohon matinya. Pas kemarin lihat di foto sih emang betul kalau bukit harapan Cuntel itu memiliki rumah pohon dan ada pohon matinya sebagai ikon. Oke langsung saja saya membelokan kendaraan kesini dan memarkirkanya.
Pas sudah turun dari motor saya melihat spanduk bertuliskan "Bukit Kerinduan Cuntel". Hloh.. bukanya bukit harapan ya? atau mungkin sudah berganti nama? pikir saya dalam hati. Karena sudah sampai rasanya nggak mungkin kalau langsung cabut gitu aja. Akhirnya saya memutuskan untuk berkeliling sebentar menikmati suasana pagi dan indahnya pemandangan.
Saya juga mencoba menaiki beberapa rumah pohon untuk mencari spot view yang bagus. Pas lagi asyik-asyiknya berkeliling datanglah seorang ibu-ibu menyapa saya. Akhirnya terjadilah percakapan saya denganya.
"Ini bener bukit harapan Cuntel ya buk?" tanyaku kepadanya.
"Ohh bukan mas.. kalau BHC itu disitu." jawabnya sambil menunjuk lokasi bukit harapan Cuntel.
"Ohh beda to buk?" tanya saya lagi penasaran.
"Beda mas, kalau ini bukit kerinduan." jawabnya.
"Sudah lama ini buk tempat wisatanya dibangun?" tanyaku lagi.
"Baru setahun yang lalu kok mas." jawabnya.
"Dulu ini perkebunan mas, terus sekarang diubah menjadi tempat wisata." imbunya.
"Ohh.. berarti yang mengelola perorangan ya buk?"
"Iyaaa.. mas.."
Wew.. Rupanya ini bukan bukit harapan Cuntel sob. Hahaha.. Tak apalah lumayan dapat satu objek wisata baru lagi. Hehehe..
Jadi bukit kerinduan Cuntel ini dulunya adalah tanah perkebunan milik perorangan, kemudian dirombak sedemikian rupa menjadi tempat wisata. Pemandangan yang ditawarkan adalah berupa panorama gunung Andong dan Telomoyo. Jika cuaca pas sedang cerah-cerahnya maka nampak pula gunung Sindoro dan Sumbing.
Dan ini adalah bukit harapan Cuntel alias BHC yang saya cari-cari. Jaraknya dari sini lumayan dekat. Bahkan dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena sudah saking penasaranya samab BHC dan mumpung cuaca sedang cerah saya tak ingin membuang buang waktu lagi.
"Kalau mau ke bukit harapan lewatnya mana buk?" tanyaku kepada ibu-ibu tadi.
"Lurus saja terus mas, nanti ada spanduknya." jawabnya.
"Ohh.. yaudah makasih ya buk?"
"Hloh.. kok buru-buru mas?"
"Iya nih.. mau ke bukit harapan dulu."
"Ohh iya makasih ya mas."
Saat hendak keluar datanglah seorang laki-laki yang tidak lain dan tidak bukan adalah penjaga parkir dan tempat wisata bukit kerinduan.
(16/07/16) Cukup dengan membayar Rp.5.000 saja kita sudah bisa menikmati pemandangan alam yang indah ini. Oke.. sekarang saatnya melanjutkan perjalanan menuju ke bukit harapan Cuntel yang tertunda sejenak.
Cuntel merupakan nama sebuah desa yang berada di lereng gunung Merbabu, tepatnya berada di daerah Kopeng kabupaten Semarang. Untuk menuju kemari juga tidak terlalu susah. Tinggal ikuti saja papan penunjuk arah ke air terjun umbul songo, kemudian bablas saja terus ke atas maka kita akan sampai sendiri di daerah Cuntel.
Saya pribadi untuk masalah air terjun umbul songo memang sudah tidak terdengar asing lagi karena sudah pernah berkunjung kemari, maka dari itu dengan percaya diri saya tancap gas menuju keatas dengan melewati gapura Jalur Pendakian Merbabu Via Cuntel. Untuk masalah medan jalanya sudah cukup bagus, cuma tanjakanya dapat menguji adrenaline. Nah buat kamu yang mau kesini jangan lupa kendaraanmu harus dalam kondisi prima ya sob.
Ditengah-tengah jalan saya menjumpai ada sebuah pos, disitu saya lihat ada beberapa orang yang sedang bersantai ria menikmati pemandangan alam. Tanpa pikir panjang saya langsung berhenti dan beristirahat sejenak disini sambil melepas lelah.
Masya Allah.. Beruntung sekali pas saya kesini cuaca sedang cerah sehingga pemandangan alam berupa gunung Telomoyo dapat terlihat sangat jelas. Nampak dibawahnya terdapat padatnya rumah-rumah penduduk dan hijaunya pepohonan membuat mata menjadi segar.
Tidak cuma gunung Telomoyo saja yang terlihat jelas, namun disebelahnya juga tak kalah bagusnya. Yaitu gunung Andong. Kedua gunung ini berjejeran seperti gunung Merapi dan Merbabu.
Setelah lelah sedikit hilang saya kembali lagi memacu kendaraan menuju keatas. Yaitu menuju ke bukit harapan Cuntel. Tak lama berselang, kira-kira 100 meter saya melihat tempat yang banyak bangunan rumah pohon dan ada pohon matinya. Pas kemarin lihat di foto sih emang betul kalau bukit harapan Cuntel itu memiliki rumah pohon dan ada pohon matinya sebagai ikon. Oke langsung saja saya membelokan kendaraan kesini dan memarkirkanya.
Pas sudah turun dari motor saya melihat spanduk bertuliskan "Bukit Kerinduan Cuntel". Hloh.. bukanya bukit harapan ya? atau mungkin sudah berganti nama? pikir saya dalam hati. Karena sudah sampai rasanya nggak mungkin kalau langsung cabut gitu aja. Akhirnya saya memutuskan untuk berkeliling sebentar menikmati suasana pagi dan indahnya pemandangan.
Saya juga mencoba menaiki beberapa rumah pohon untuk mencari spot view yang bagus. Pas lagi asyik-asyiknya berkeliling datanglah seorang ibu-ibu menyapa saya. Akhirnya terjadilah percakapan saya denganya.
"Ini bener bukit harapan Cuntel ya buk?" tanyaku kepadanya.
"Ohh bukan mas.. kalau BHC itu disitu." jawabnya sambil menunjuk lokasi bukit harapan Cuntel.
"Ohh beda to buk?" tanya saya lagi penasaran.
"Beda mas, kalau ini bukit kerinduan." jawabnya.
"Sudah lama ini buk tempat wisatanya dibangun?" tanyaku lagi.
"Baru setahun yang lalu kok mas." jawabnya.
"Dulu ini perkebunan mas, terus sekarang diubah menjadi tempat wisata." imbunya.
"Ohh.. berarti yang mengelola perorangan ya buk?"
"Iyaaa.. mas.."
Wew.. Rupanya ini bukan bukit harapan Cuntel sob. Hahaha.. Tak apalah lumayan dapat satu objek wisata baru lagi. Hehehe..
Jadi bukit kerinduan Cuntel ini dulunya adalah tanah perkebunan milik perorangan, kemudian dirombak sedemikian rupa menjadi tempat wisata. Pemandangan yang ditawarkan adalah berupa panorama gunung Andong dan Telomoyo. Jika cuaca pas sedang cerah-cerahnya maka nampak pula gunung Sindoro dan Sumbing.
Dan ini adalah bukit harapan Cuntel alias BHC yang saya cari-cari. Jaraknya dari sini lumayan dekat. Bahkan dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena sudah saking penasaranya samab BHC dan mumpung cuaca sedang cerah saya tak ingin membuang buang waktu lagi.
"Kalau mau ke bukit harapan lewatnya mana buk?" tanyaku kepada ibu-ibu tadi.
"Lurus saja terus mas, nanti ada spanduknya." jawabnya.
"Ohh.. yaudah makasih ya buk?"
"Hloh.. kok buru-buru mas?"
"Iya nih.. mau ke bukit harapan dulu."
"Ohh iya makasih ya mas."
Saat hendak keluar datanglah seorang laki-laki yang tidak lain dan tidak bukan adalah penjaga parkir dan tempat wisata bukit kerinduan.
(16/07/16) Cukup dengan membayar Rp.5.000 saja kita sudah bisa menikmati pemandangan alam yang indah ini. Oke.. sekarang saatnya melanjutkan perjalanan menuju ke bukit harapan Cuntel yang tertunda sejenak.
Posting Komentar