Di hari Ahad yang cerah pada kesempatan kali ini gue berencana mau sarapan... yaaa... aktivitas sarapan emang ngga bisa dipungkiri sebagai aktivitas harian yang rutin dijalankan.. mau hari libur atau hari kerja.. namun, sarapan kali ini gue akan mengajak kalian ke pasar karetan Radja Pendapa Meteseh, Boja, kabupaten Kendal. Seperti apa yaa kira-kira pasar karetan ini?? yuk kita cekidott kesana...
Pergi seorang diri bak pendekar bukanlah hal yang asing bagi gue, karena gue udah biasa kemana mana sendiri. Wkwkw #Ngenes! yaaa bukan ngga ada ikhtiar ngajak temen sih, namun sudah gue ajak mereka tolak.. akhirnya gue pun berangkat seorang diri..
Pasar karetan radja pendapa merupakan sebuah pasar budaya yang mengusung tema ketradisional tradisionalan. Cocok banget buat kalian yang ingin terjun mencicipi hidangan abad 90an yang dulu digandrungi orang tua dan mbah mbah kita.. Mulai dari gudangan, pecel, nasi kuning, dan berbagai jenis makanan tradisional lainya.. kalau kalian mau cari burger atau pizza mending kalian putar balik karena bukan disini tempatnya. Wkwkw... #Bercanda! terus ada juga mainan mainan khas tempo 90an yang terbuat dari bambu..
Dari rumah ke pasar karetan kira-kira cuman 30 menit saja dengan kecepatan sedang, maklum saja karena gue bukanlah type orang fast speed saat berkendara ( kecuali dalam keadaan tertentu, lagi keburu mungkin.. atau mau Tiiiiittttt... )
Nah untuk bisa sampai ke pasar karetan kita bisa menggunakan rute jalan Kaliwungu - Boja kemudian masuk di daerah Meteseh, atau bisa juga lewat daerah Gunung Pati. Kalau misalkan kalian dari Semarang kota, kalian bisa lewat daerah Ngaliyan. Masih bingung ?? oke, pakai cara yang instant aja yaa.. buka aplikasi google maps kalian terus searching aja "pasar karetan radja pendapa". Wkwkw...
Di parkiran kita harus bayar parkir terlebih dahulu, tadi gue dikenakan biaya Rp.5.000/ sepeda motor. Ngga tau ini berlaku universal untuk segala jenis kendaraan atau gimana, soalnya kalau parkir sepeda motor biasanya kisaran 2 ribuan kali yaa..
Habis ke parkiran gue langsung menuju ke penukaran koin kertas di area depan. Koin ini nantinya bisa kita pakai buat beli jajanan di area pasar karetan. Nominalnya ada yang 10, 5, dan 2,5. Artinya 10 sama dengan 10 ribu, 5 sama dengan 5 ribu, dan 2,5 sama dengan 2 ribu limaratus. Terserah kalian mau ambil berapa, kalau tadi gue sih beli 20 ribu, dengan pecahan campur. Tapi kalau misalkan kalian mau jalan-jalan dulu, atau melihat lihat dulu kalian bisa beli koinya nanti didalam pasar, lokasinya berada disekitaran lapangan kecil gitu..
Setelah uang koin kertas kumiliki langsung pandangan gue tertarik dengan sego gudangan di sebuah kedai. Sayur mayur dan gereh menjadi pendamping nasi sarapan gue pagi ini... ada tambahan mie dan tak lupa es teh sebagai minumanya.. Untuk piringnya sendiri menggunakan piring yang terbuat dari rotan dan dilapisi daun pisang. Waaahh... mantep deh pokoknya.. Kalau pengen yang lebih sensasional kalian bisa bilang jangan pakai sendok, makanya muluk ( muluk adalah istilah jawa yang artinya makan pakai tangan langsung tanpa sendok ). Kalau kotor gimana?? tenang nanti ada keran airnya..
Untuk seporsi sego gudangan + es teh gue harus membayar 15 koin, kalau dirupiahkan adalah sebesar Rp.15.000 ( sego gudangan : 10.000 dan es teh : 5.000 ). Gimana menurut kalian ??? kalau menurut gue sih harganya diatas rata-rata yaa... okeee.. dengan kebersihan dan suasananya yang sejuk ngga papalah, dan yang pasti nantinya dipergunakan buat pembangunan dan pengelolaan pasar karetan ini sendiri. Cocok banget buat bapak-bapak yang habis gajian ngajakin keluarga tercinta buat maen kesini. Sekaligus memperkenalkan tempoe doloe kepada si buah hati agar kelak dia tetep cinta produk dalam negri..
Ohh iya kalau misalkan kalian mau kesini pastikan jangan lebih dari dzhuhur ya gaes, soalnya menurut informasi yang gue dapet dari salah satu penjual tadi tutupnya ba'da dzuhur... yaa.. mentok-mentoknya jam 1 siang. Mengutip dihalaman suaramerdeka.com pasar karetan ini didesain oleh para pemuda GenPi jateng loh gaes.. Apa itu Genpi? genpi adalah generasi pesona Indonesia gaes.. ini ada komunitasnya loh.. kalian bisa akses situsnya di genpi.co. Kalau kalian pengen gabung juga bisa. Termasuk gue juga sebenarnya adalah member GenPi Jateng untuk regional Kendal. Udah join juga di Grub WAnya. Cuma guenya aja yang ngga aktif ikutan kalau acara kopdar dan event. Hahahha
Setau gue sih selain di kabupaten Kendal ada juga wisata yang mengusung objek yang sama, yakni pasar tradisional. Di Magelang juga ada, terus di Temanggung juga ada. Mungkin di daerah lain juga ada, cuman gue yang belum update informasinya. Hehehe.. Kalu kalian tau mungkin bisa disambung di komentar...
Selain kuliner disini juga ada beberapa permainan tradisional loh gaes, ada egrang, bakiak, dan congklak. Hahaha.. Nah, kayak gambar diatas tuh. Permainan permainan yang dulu digandrungi remaja era 80an dan 90an akhir.. Ada juga yang bisa kalian beli untuk dibawa pulang.. Oke.. jadi gimana?? mau berwisata ke pasar karetan radja pendapa pekan ini ???
Pergi seorang diri bak pendekar bukanlah hal yang asing bagi gue, karena gue udah biasa kemana mana sendiri. Wkwkw #Ngenes! yaaa bukan ngga ada ikhtiar ngajak temen sih, namun sudah gue ajak mereka tolak.. akhirnya gue pun berangkat seorang diri..
Pasar karetan radja pendapa merupakan sebuah pasar budaya yang mengusung tema ketradisional tradisionalan. Cocok banget buat kalian yang ingin terjun mencicipi hidangan abad 90an yang dulu digandrungi orang tua dan mbah mbah kita.. Mulai dari gudangan, pecel, nasi kuning, dan berbagai jenis makanan tradisional lainya.. kalau kalian mau cari burger atau pizza mending kalian putar balik karena bukan disini tempatnya. Wkwkw... #Bercanda! terus ada juga mainan mainan khas tempo 90an yang terbuat dari bambu..
Dari rumah ke pasar karetan kira-kira cuman 30 menit saja dengan kecepatan sedang, maklum saja karena gue bukanlah type orang fast speed saat berkendara ( kecuali dalam keadaan tertentu, lagi keburu mungkin.. atau mau Tiiiiittttt... )
Nah untuk bisa sampai ke pasar karetan kita bisa menggunakan rute jalan Kaliwungu - Boja kemudian masuk di daerah Meteseh, atau bisa juga lewat daerah Gunung Pati. Kalau misalkan kalian dari Semarang kota, kalian bisa lewat daerah Ngaliyan. Masih bingung ?? oke, pakai cara yang instant aja yaa.. buka aplikasi google maps kalian terus searching aja "pasar karetan radja pendapa". Wkwkw...
Di parkiran kita harus bayar parkir terlebih dahulu, tadi gue dikenakan biaya Rp.5.000/ sepeda motor. Ngga tau ini berlaku universal untuk segala jenis kendaraan atau gimana, soalnya kalau parkir sepeda motor biasanya kisaran 2 ribuan kali yaa..
Habis ke parkiran gue langsung menuju ke penukaran koin kertas di area depan. Koin ini nantinya bisa kita pakai buat beli jajanan di area pasar karetan. Nominalnya ada yang 10, 5, dan 2,5. Artinya 10 sama dengan 10 ribu, 5 sama dengan 5 ribu, dan 2,5 sama dengan 2 ribu limaratus. Terserah kalian mau ambil berapa, kalau tadi gue sih beli 20 ribu, dengan pecahan campur. Tapi kalau misalkan kalian mau jalan-jalan dulu, atau melihat lihat dulu kalian bisa beli koinya nanti didalam pasar, lokasinya berada disekitaran lapangan kecil gitu..
Setelah uang koin kertas kumiliki langsung pandangan gue tertarik dengan sego gudangan di sebuah kedai. Sayur mayur dan gereh menjadi pendamping nasi sarapan gue pagi ini... ada tambahan mie dan tak lupa es teh sebagai minumanya.. Untuk piringnya sendiri menggunakan piring yang terbuat dari rotan dan dilapisi daun pisang. Waaahh... mantep deh pokoknya.. Kalau pengen yang lebih sensasional kalian bisa bilang jangan pakai sendok, makanya muluk ( muluk adalah istilah jawa yang artinya makan pakai tangan langsung tanpa sendok ). Kalau kotor gimana?? tenang nanti ada keran airnya..
Gorengan dan tahu bacem yang masih anget.. |
Untuk seporsi sego gudangan + es teh gue harus membayar 15 koin, kalau dirupiahkan adalah sebesar Rp.15.000 ( sego gudangan : 10.000 dan es teh : 5.000 ). Gimana menurut kalian ??? kalau menurut gue sih harganya diatas rata-rata yaa... okeee.. dengan kebersihan dan suasananya yang sejuk ngga papalah, dan yang pasti nantinya dipergunakan buat pembangunan dan pengelolaan pasar karetan ini sendiri. Cocok banget buat bapak-bapak yang habis gajian ngajakin keluarga tercinta buat maen kesini. Sekaligus memperkenalkan tempoe doloe kepada si buah hati agar kelak dia tetep cinta produk dalam negri..
Ohh iya kalau misalkan kalian mau kesini pastikan jangan lebih dari dzhuhur ya gaes, soalnya menurut informasi yang gue dapet dari salah satu penjual tadi tutupnya ba'da dzuhur... yaa.. mentok-mentoknya jam 1 siang. Mengutip dihalaman suaramerdeka.com pasar karetan ini didesain oleh para pemuda GenPi jateng loh gaes.. Apa itu Genpi? genpi adalah generasi pesona Indonesia gaes.. ini ada komunitasnya loh.. kalian bisa akses situsnya di genpi.co. Kalau kalian pengen gabung juga bisa. Termasuk gue juga sebenarnya adalah member GenPi Jateng untuk regional Kendal. Udah join juga di Grub WAnya. Cuma guenya aja yang ngga aktif ikutan kalau acara kopdar dan event. Hahahha
Setau gue sih selain di kabupaten Kendal ada juga wisata yang mengusung objek yang sama, yakni pasar tradisional. Di Magelang juga ada, terus di Temanggung juga ada. Mungkin di daerah lain juga ada, cuman gue yang belum update informasinya. Hehehe.. Kalu kalian tau mungkin bisa disambung di komentar...
Selain kuliner disini juga ada beberapa permainan tradisional loh gaes, ada egrang, bakiak, dan congklak. Hahaha.. Nah, kayak gambar diatas tuh. Permainan permainan yang dulu digandrungi remaja era 80an dan 90an akhir.. Ada juga yang bisa kalian beli untuk dibawa pulang.. Oke.. jadi gimana?? mau berwisata ke pasar karetan radja pendapa pekan ini ???
Posting Komentar