Menguak Sejarah di Balik Prasasti Cunggrang: Warisan Leluhur dari Desa Bulusari, Pasuruan

Menguak Sejarah di Balik Prasasti Cunggrang


Lintas5.com - Pernah nggak sih, mendengar tentang prasasti yang usianya lebih tua dari banyak bangunan bersejarah di Indonesia? Salah satu penemuan berharga ini ada di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Prasasti Cunggrang ini ternyata memiliki sejarah panjang dan menarik untuk diulas, terutama bagi kamu yang suka dengan wisata sejarah.


Mengintip Sejarah Prasasti Cunggrang

Prasasti Cunggrang diresmikan pada tanggal 18 September tahun 929, yang sekarang dijadikan sebagai peringatan hari jadi Kabupaten Pasuruan. Jadi, bisa dibilang prasasti ini sudah sangat tua dan menyimpan banyak cerita dari masa lampau.


Prasasti ini mencatat kehidupan masa yang diinisiasi oleh Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa, yang lebih dikenal dengan nama Mpu Sindok. Mpu Sindok merupakan raja pertama dari Kerajaan Medang (periode Mataram Jawa Timur).


Kisah Kehidupan di Era Mpu Sindok

Prasasti Cunggrang menceritakan tentang kembalinya rakyat dan raja, serta kesejahteraan rakyat di era rel kereta api lempong. Pada masa itu, sudah ada rencana untuk mengatur kehidupan warga dan membangun jalan untuk menopang kehidupan mereka. Jalan tersebut menghubungkan daerah dari Tetek menuju Desa Cunggrang, yang sekarang dikenal sebagai Desa Sukci.


Desa ini kemudian menjadi desa istimewa yang bebas dari pajak, sebuah tanda penghargaan berupa batu utama atau batu sima (perdikan). Ini menunjukkan betapa pentingnya peran desa ini pada masa itu, dan bagaimana pemerintah memberikan pengakuan khusus terhadapnya.


Penemuan Batu Berjalan dan Filosofi di Baliknya

Ada penemuan menarik lainnya di sekitar prasasti ini, yaitu dua batu berjalan. Batu-batu ini memiliki makna filosofis yang dalam. Mereka diibaratkan seperti telur besar yang jika sudah pecah, tidak bisa kembali seperti semula. Filosofi ini mirip dengan keputusan seorang raja yang tidak bisa diubah, yang dikenal dengan istilah "Sabda Panditha Ratu."


Mengunjungi Prasasti Cunggrang

Lokasi Prasasti Cunggrang tepat berada di depan Gunung Pawitra, yang juga dikenal sebagai Pengungsi. Tempat ini menjadi bukti nyata dari peninggalan sejarah yang harus kita jaga dan lestarikan. Mengunjungi tempat ini bukan hanya sekedar melihat prasasti, tetapi juga menghargai dan mengenang sejarah yang tertulis di dalamnya.


Baca juga: Menikmati Segarnya Sumber Air Alami dari Gunung Penanggungan di Candi Kili Suci


Rute Perjalanan ke Prasasti Cunggrang

Untuk mencapai Prasasti Cunggrang, kamu bisa menuju Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jika kamu dari Surabaya, ambil rute menuju Pasuruan, kemudian lanjutkan perjalanan ke arah Gempol. Desa Bulusari bisa dicapai dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.


Menghargai Warisan Leluhur

Melestarikan warisan leluhur seperti Prasasti Cunggrang adalah tanggung jawab kita bersama. Prasasti ini tidak hanya sekedar batu bertulis, tetapi juga saksi bisu dari sejarah panjang masyarakat Pasuruan. Dengan menjaga dan melestarikannya, kita turut berperan dalam merawat sejarah bangsa.


Terima Kasih kepada Masyarakat Setempat

Tidak lupa, terima kasih kepada masyarakat setempat yang telah menjaga prasasti ini dengan baik. Terima kasih juga kepada Bapak Adul Oce yang telah mengundang saya untuk mengikuti wisata bersejarah di Gempol. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua yang tertarik dengan sejarah dan budaya.


Penutup

Mengunjungi Prasasti Cunggrang memberikan kita kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya lokal. Dari prasasti ini, kita bisa melihat bagaimana kehidupan masa lalu diatur dan dijalani, serta bagaimana keputusan penting diambil oleh raja. Jadi, bagi kamu yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah Pasuruan, Prasasti Cunggrang adalah destinasi yang wajib dikunjungi.


Informasi Lokasi

Prasasti Cunggrang

Dusun Sukci, Desa Bulusari

Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan

Jawa Timur, Indonesia


Selamat menjelajahi sejarah dan menikmati perjalanan!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama